Selasa, 20 November 2012
Manfaatkan Internet untuk Bisnis, Mengapa Tidak ?
Selasa, 27 September 2011
Santri Indigo : Putihkan Internet
Pada tanggal 27-28 September 2011, bertempat di Pondok Pesantren Pabelan, Muntilan, Magelang, diadakan pelatihan Internet yang bertemakan “Putihkan Internet”. Acara yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB itu berlangsung sangat meriah dari antusias para peserta yang berjumlah sekitar 100 orang dari Pondok Pesantren di kawasan Kabupaten Magelang. Para peserta yang terdiri dari Ustadz, Ustadzah, santi, dan santriwati itu mengikuti dengan sangat antusias acara tersebut, dimulai dari awal, yaitu acara pembukaan oleh Bpk. Slamet Riyanto. Selanjutnya dilanjutkan dengan sambutan oleh Pimpinan Pondok Pesantren Pabelan, beliau Bpk. KH. A. Najib Amin Hamam, sambutan Ketua Telkom Magelang dan sambutan Bupati Magelang yang diwakili oleh Sekda Kab. Magelang.
Acara ini mengambil tema “Putihkan Internet”, yang mana mempunyai arti luas. Internet ibarat pistol bermata dua, yang mana bisa membantu, misal membela diri, tapi juga bisa membunuh. Begitu juga Internet, yang mana bisa berdampak positif, juga bisa berdampak negatif. Untuk itu diadakan acara pelatihan ini, supaya para santri sebagai generasi penerus bisa melakukan perubahan terhadap kegunaan internet jaman sekarang, baik melalui dakwah, berbagi ilmu, saling sharing melalui Blog, sehingga apabila orang membuka akses internet, tidak hanya membuka hal yang negatif, tetapi juga bisa belajar, seperti belajar agama misalnya. Diharapkan, nantinya pandangan orang-orang selama ini yang menganggap bahwa internet sekarang hanya digunakan untuk melakukan hal-hal yang tidak baik akan semakin berkurang.
Acara tersebut berlangsung selama 2 hari. Pada hari pertama, dipaparkan bagaimana cara membuat Blog oleh Bpk. Slamet Riyanto. Beliau menjelaskan secara rinci dari awal pembuatan e-mail sampai pembuatan blog yang gratis, mudah dan cepat, yaitu melalui Blogger.com. Selanjutnya ada paparan tentang “Putihkan Internet” oleh Bpk. Muhamad Ismail. Beliau menjelaskan tentang baik buruknya internet dan alasan mengapa harus “Memutihkan Internet” dan dilanjutkan dengan paparan dari Bpk. M. Rijal ARS yang menjelaskan bagaimana cara menjadi seoarang blogger yang sukses.Beliau adalah orang yang sukses hanya dengan blog dengan penghasilan yang “WAH,,,,,,!!!”.
Pada hari kedua, dilanjutkan pemaparan tentang bagaimana cara customize Blog oleh Bpk. Mohamad Afif, mulai dari mengganti template, menambah gadget, dan mengisi content blog. Selanjutnya, dengan moderator dari Telkom Pusat, Bpk. Hartono. Beliau menjelaskan tentang Internet / IT sebagai wahana syiar digital. Beliau juga memperkenalkan DELIMA, yaitu Aplikasi pengiriman uang melalui Plasa Telkom, ataupun tempat-tempat yang melayani aplikasi Delima (Mitra Cash Point). Selanjutnya ada bintang tamu, yaitu Gilang Ramadhan,
seorang musisi yang terkenal dengan GILANG RAMADHAN "Rhythm Sawah Degung". Beliau juga memperagakan bermain music dengan menggunakan galon, sebuah alat yang sangat sederhana tentunya.
Banyak hal yang didapat dari acara ini, salah satunya adalah para peserta lebih mengetahui tentang pembuatan blog yang gratis, mudah, simple dan mengelola blog tersebut agar bisa menjadi Blog yang profesional.
SMK Syubbanul Wathon : Mendidik siswa agar jadi santri
SMK Syubbanul Wathon adalah sebuah lembaga pendidikan kejuruan di lingkungan Pesantren salafiyyah A.P.I Tegalrejo Magelang yang bergerak di bidang IT (Information Technologi) dan dikelola oleh Yayasan Syubbanul Wathon. SMK berbasis pesantren yang terletak dikaki gunung merapi ini merupakan sebuah wujud kepedulian pesantren A P I Tegalrejo akan pentingnya pengembangan keilmuan yang mengedepankan akhlaqul karimah.
Keilmuan pesantren dan pengetahuan umum mutlak diperlukan untuk keberlangsungan kehidupan manusia. Pemetaan dan pemisahan antara keilmuan pesantren dan pengetahuan umum dalam kehidupan saat ini hanya akan menjadikan kebuntuan pengembangan keilmuan Islam.
Kebutuhan masyarakat saat ini adalah hadirnya lembaga formal unggulan yang mencetak teknokrat yang handal dan dapat membekali anak didik dengan nilai-nilai keislaman. Generasi muda saat ini membutuhkan beragam ilmu untuk dapat membawa kemajuan bangsa dan Agama. Ilmu umum, ilmu agama dan juga ketrampilan.
Karena hal tersebut Pesantren Salafiyyah Tegalrejo melihat pentingnya sebuah lembaga formal yang unggul dalam pengetahuan umum dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kelimuan pesantren. SMK Syubbanul Wathon hadir sebagai sebuah lembaga pendidikan alternatif yang diharapkan dapat mencetak kader bangsa yang intelektual, mempunyai skill yang mapan dan menjunjung tinggi akhlaqul karimah. Semua diramu dengan pemikiran yang matang yang sesuai kebutuhan dan kemampuan siswa.
Program unggulan SMK SYubbanul Wathon adalah Teknologi Informasi. Dengan satu landasan pemikiran bahwa perkembangan teknologi berkembang sangat cepat dari waktu ke waktu. Semua lini kehidupan sudah tidak bisa lepas dari teknologi. Dinamis dalam menyikapi perkembangan teknologi sangat dibutuhkan dewasa ini, karena tanpa kita sadari teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan kita.
“One Stop Education” adalah slogan kami, disini anda akan mendapatkan pengetahuan umum untuk menjadi seorang intelektual, skill sebagai modal berkarya, dan keilmuan pesantren yang menjadi dasar dalam memahami nilai-nilai Islami. Semoga SMK Syubbanul Wathon dapat mewujudkannya, amin
Copyright © 2009 SMK Syubbanul Wathon | High Vocational School | Tegalrejo Magelang Indonesia . All right reserved.
Santri Indigo akan Bertandang ke Pesantren Pabelan - Magelang
Perhelatan dua hari ini akan menghadirkan para pakar bidang IT dan Blogger yang telah menunjukkan keberhasilannya dapat mendulang rupiah melalui dunia maya. Menurut rencana direktur IT and Supplay Telkom Indra Utoyo akan menjadi nara sumber untuk materi trend perkembangan teknologi informasi. Sedangkan direktur PT Zahir Internasional, Muhamad Ismail Thalib akan memaparkan bagaimana para santri akan menjadi penetrasi informasi dengan target "memutihkan internet". Blogger sukses Bang Zenk akan mengajari peserta bagaimana agar blog yang telah dibangunnya bisa menjadi mesin uang. Sedangkan untuk mengembangkan kreatifitas seni para santri, santri indigo juga akan menghadirkan drummer kawakan Gilang Ramadhan.
Pelatihan Santri Indigo ini mengajarkan kepada para santri agar berdakwah di dunia maya - internet. Tujuannya agar umat Islam pada umumnya dan para santri yang kelak bakal menjadi juru dakwah dapat menjadi penetrasi informasi di dunia tanpa batas internet. Dalam kesempatan tersebut para santri akan dilatih membuat web-blog di internet, agar para santri dapat memiliki dan membangun Blog sendiri, materi ini akan disamapaikan oleh Slamet Riyanto dan M Afif keduanya dari www.republika.co.id.
Informasi lebih lanjut silakan hubungi Harian Republika Biro DI Yogyakarta dan Jawa Tengah, Jl Perahu No 4, Kota Baru, DI Yogyakarta, Tlp 0274-544972
(Slamet Riyanto)
Sumber : www.santri-indigo.blogspot.com
Santri dan Teknologi Informasi
TI adalah manajemen teknologi yang meliputi bidang yang luas termasuk, tetapi tidak terbatas pada, hal-hal seperti pemrosesan data, perangkat lunak komputer (software), sistem informasi, perangkat keras komputer (hardware), bahasa pemrograman, dan konstruksi data. Singkatnya, segala sesuatu yang memproses data, informasi atau yang dianggap pengetahuan dalam format visual apapun, dianggap bagian dari ilmu Teknologi Informasi (TI).[2]
Dari sekian banyak bidang yang masuk dalam ketegori teknologi informasi, dua inovasi yang pengaruhnya paling luas dan penting adalah komputer dan internet.
Sejak pemerintah AS membuka teknologi internet untuk kalangan umum pada tahun 1990-an, internet menjadi teknologi yang sangat cepat meluas dan merubah berbagai bentuk dan metode komunikasi dan interaksi umat manusia baik di bidang komunikasi personal maupun untuk bisnis. Saat ini tak kurang dari 25% dari populasi dunia menggunakan layanan teknologi internet untuk berbagai kepentingan mereka. Jumlah itu tentu akan terus bertambah dan meningkat dengan cepat seiring dengan tersedianya akses internet dengan mudah di berbagai negara.
Teknologi Internet dan Kegagapan Ahli Fiqh
Islam adalah agama yang berorientasi pada syariah. Segala tindakan seorang muslim tidak lepas dari evaluasi limakriteria fiqh yaitu halal, haram, makruh, sunnah dan mubah. Itulah mengapa, bagi seorang muslim, Islam adalah way of life (jalan hidup). Orientasi syariah ini adalah salah satu sisi kekuatan Islam. Namun, ia juga dapat menjadi sisi kelemahannya apabila para ahli fiqh tidak cepat dan tepat dalam menanggapi (baca, memberi fatwa) atas segala isu-isu baru abad modern. Terutama, dalam persoalan teknologi informasi ini.
Paraahli fiqh mulai memperdebatkan boleh tidak-nya teknologi informasi secara umum dan teknologi internet secara khusus sejak awal teknologi internet diperkenalkan. Pendapat umum dari para ulama fiqh sepakat bahwa internet bersifat netral. Ia dapat halal dan dapat juga haram, tergantung untuk apa teknologi ini digunakan.
Namun, tidak sedikit pendapat yang mengatakan bahwa internet secara umum diharamkan dengan alasan mayoritas penggunannya untuk maksiat. Pandangan yang tanpa didasari pengetahuan yang cukup tentang internet itu sendiri tentu akan merugikan umat Islam yang mengikuti pendapat tersebut.[3]
“Fatwa” serupa juga pernah dikeluarkan oleh tim bahtsul masail Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri se Jawa dan Madura yang diadakan di ponpes Lirboyo yang memfatwakan haramnya Facebook pada Mei 2009.[4] Kendati sudah mengklarifikasi fatwa haram tersebut, namun pernyataan klarifikasinya masih terdengar rancu sebagai berikut:
…facebook itu diperbolehkan asalkan memenuhi beberapa kriteria yang sesuai ajaran Islam. Maka itu, facebook diperkenankan bila digunakan untuk tiga kegiatan sebagai berikut:
1. Khitbah atau pertunangan
2. Muamalah
3. Tabligh
Untuk pertunangan atau khitbah, menurut Nabil itu diperbolehkan. Asalkan, calon kedua mempelai tidak menggunakan facebook sebagai ajang pendekatan. Untuk poin kedua, Nabil pun menjelaskan, “Muamalah itu contohnya seperti interaksi atau jual beli,” ujar dia.
Sedangkan untuk kegiatan tabligh, Nabil mengambil contoh adalah penyampaian informasi atau dakwah menggunakan facebook. “Umat Islam yang memanfaatkan jejaring sosial itu baik. Dan juga harus hati-hati, karena tidak jarang juga di situs friendster dan facebook ditemukan konten pornografi,” ujar dia.[5]
Fatwa tersebut menunjukkan minimnya pengetahuan tim bahtsul masa’il tentang Facebook secara khusus dan internet secara umum. Idealnya, ahli di bidang terkait dilibatkan dalam setiap pertemuan bahtsul masail yang akan membahas masalah teknologi, terutama teknologi informasi. Karena, berbeda dengan teknologi lain, teknologi informasi memiliki banyak wajah, cara kerja dan fungsi yang tidak akan dapat dipahami oleh mereka yang cuma tahu permukaannya saja.
Aspek Positif TI
Teknologi informasi dinobatkan sebagai salah satu dari the Most Influential Invention of the Century atau penemuan paling berpengaruh abad ini oleh majalah TIME.[6] Penilaian itu bukan isapan jempol. Banyak hal bermanfaat yang dapat dilakukan berkat adanya TI. Begitu juga dari TI tercipta penemuan-penemuan baru yang terus berkembang, bercabang dan beranting.
Salah satu hal yang paling menonjol yang dapat dirasakan manfaatnya oleh mayoritas kalangan awam yang tidak terlalu melek teknologi, termasuk kalangan santri, adalah semakin mudahnya sarana interaksi dan komunikasi. Adanya internet membuahkan teknologi yang bernama email (electronic mail) atausurat elektronik, dan website. Kedua anak emas internet ini dipakai secara luas oleh siapa saja penduduk dunia yang memiliki akses koneksi internet. Dari alim ulama, tokoh sufi, dosen, profesor, media cetak, wartawan, sampai penjaga warnet. Semua memiliki email dan website.
Dari teknologi website yang dikenal dengan www (world wide web) terbitlah sejumlah teknologi baru seperti jual beli barang dan pengiriman uang via internet yang dikenal dengan e-commerce, penyimpanan data yang dapat diakses dari manapun di belahan dunia yang disebut e-cloud, chatting (ngobrol jarak jauh via internet), dan lain-lain. Dan penemuan yang paling berpengaruh dari era internet adalah search engine atau mesin pencari. Dari 3 mesin pencari internet yaitu Google, Yahoo!, dan Bing para perambah internet (internet surfer) dapat mencari apa saja yang diperlukan. Mulai dari namasurat dan nomor ayat Al Quran sampai nomor telepon seorang teman lama. Sebagian besar dari penemuan-penemuan baru dari teknologi internet memiliki dampak positif bagi umat manusia dan karena itu hendaknya disambut positif pula oleh para santri.
Di ponpes Al-Khoirot, adanya teknologi website dan email dimanfaatkan secara maksimal oleh para santri. Dimulai dari para dewan asatidz dan dewan pengasuh, ponpes Al-Khoirot mengadakan program “Santri Menulis dan Berkarya”. Di mana seluruh asatidz sangat dianjurkan untuk selalu rajin berfikir dan menuangkan buah fikirnya dalam bentuk tulisan ke dalam dua media berbeda yaitu (a) media cetak berupa empat buletin (Al-Khoirot, Santri, Siswa dan El-Ukhuwah) terbitan Pustaka Alkhoirot; dan (b) meng-upload tulisan-tulisan tersebut ke dalam website/blog masing-masing yang dapat diakses dari www.alkhoirot.net. Secara pribadi saya sangat berbesar hati dengan keproduktifan para santri menulis di blog masing-masing dan melihat sambutan dari para pembaca website yang berasal dari berbagai penjuru dunia. Ke depan, para siswa juga akan dianjurkan untuk rajin menulis di website masing-masing. Tentunya dengan intensitas yang lebih rendah mengingat mereka masih disibukkan dengan sekolah formal dan diniyahnya.
Sedangkan teknologi email dimanfaatkan untuk mengirim artikel opini ke berbagai media koran di seluruh Tanah Air yang berkat teknologi ini dapat dicapai dalam hitungan detik. Saya jadi ingat masa tahun 1990-an saat saya biasa mengirim artikel ke koran Republika di Jakarta via kantor pos yang baru sampai setelah sekitar 1 minggu.
Sisi Negatif Teknologi Informasi
Segala sesuatu yang netral pada asalnya tentu memiliki sisi-sisi negatif. Tak terkecuali teknologi informasi. Sisi negatif dari TI, khususnya internet, dapat dibagi dalam dua kategori yaitu (a) negatif secara total; dan (b) negatif parsial (sebagian).
Termasuk dalam kategori negatif total antara lain situs porno, judi online, dating online, dan game online. Tiga yang pertama jelas diharamkan dalam Islam. Sedang yang ketiga yaitu game online negatif karena membuang-buang waktu yang tentunya dapat berakibat haram apabila sampai berakibat lupa salat dan meninggalkan kewajiban yang lain.
Sementara kategori kedua yakni “negatif parsial” adalah situs-situs yang menawarkan berbagai layanan yang bercampur-aduk antara positif dan negatif. Salah satu yang masuk dalam kategori ini adalah situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan Google Buzz. Beberapa sisi negatif dari jejaring sosial adalah (a) apabila digunakan untuk chatting; (b) main game; (c) mencari hubungan pertemanan khusus dengan lawan jenis yang bukan mahramnya, terutama yang sudah berkeluarga.
Ketiga situs jejaring sosial ini memiliki fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan mulai yang bersifat mubah, sunnah, makruh dan haram. Di ponpes Al-Khoirot, akun jejaring sosial (social network) pesantren yakni facebook.com/alkhoirot, twitter.com/alkhoirot dan profiles.google.com/alkhoirot/buzz digunakan semata-mata untuk memuat berbagai artikel yang ditulis para santri di situs masing-masing. Dengan menggunakan aplikasi dan cara tertentu, setiap artikel terbaru yang ditulis santri di blog masing-masing akan secara otomatis terkirim ke akun Facebook, Twitter dan Google Buzz dan dapat dibaca oleh siapa saja yang memiliki akses internet.
Teknologi Hand Phone dan Game
HP (hand phone) dan game adalah dua di antara sekian banyak penemuan dari dunia teknologi informasi (TI). Berbeda dengan game yang lebih banyak mudharatnya dari pada manfaatnya,[7]teknologi HP memiliki banyak sisi positif dan negatif. Dengan lebih luasnya cakupan HP di banding internet, maka akan lebih luas pula ekses negatif dan positifnya.
Sisi positif dari HP jelas banyak. Hampir semua orang tahu. Bahkan, menurut kajian PBB, HP berhasil mengangkat taraf hidup orang miskin keluar dari kemiskinannya. Laporan itu mengatakan,
The economic benefits of mobile phones go well beyond access to information where a landline or Internet is not yet available in rural areas, mostly in Least Developed Countries. Mobile phones have spawned a wealth of micro-enterprises, offering work to people with little education and few resources, such as selling airtime on the streets and repairing or refurbishing handsets.[8]
Namun, sisi negatif dari HP juga tidak sedikit. Alat komunikasi yang mempermudah hubungan antar-manusia ini dimanfaatkan oleh sebagian orang yang berkarakter lemah dan jahat untuk bermacam-macam perilaku yang negatif seperti menipu, berselingkuh, saling mengirim sms, gambar atau video porno, dan lain-lain. Mengingat lebih luasnya pengguna HP dibanding internet apalagi Facebook, tentu akan lebih bermanfaat apabila bahtsul masa’il di Lirboyo itu membahas haram tidaknya HP dibanding haram halalnya Facebook.
Santri Kompeten dan Profesional
Poin yang ingin disampaikan dari uraian di atas adalah, pertama, santri hendaknya terbuka dan kritis pada saat yang bersamaan terhadap adanya teknologi baru. Terutama teknologi informasi yang mendominasi penemuan di abad ke-21 ini.
Terbuka bermakna tidak antipati sebelum meneliti dengan seksama suatu teknologi dari berbagai aspek. Dan pada waktu yang sama, harus tetap kritis agar tidak menjadi korban dari limbah-limbah modernisasi.
Kedua, kompeten, profesional, tidak apriori dan memiliki skala prioritas dalam mengevaluasi masalah apa yang perlu di-bahtsulmasa’il-kan dan mana yang tidak, agar santri tidak menjadi bahan tertawaan kalangan luar pesantren. Minimal, santri harus meminta pertimbangan pakar sebelum memutuskan pantaskah isu hukum dari salah satu produk modern diprioritaskan untuk dibahas.
Ketiga, memaknai ke-modern-an dengan benar. Istilah modern sama baik dan buruknya dengan istilah salaf (tradisional). Adanegatif dan positifnya. Maka, bagi santri yang ingin memposisikan diri sebagai “modern” hendaknya tidak serta merta merangkul segala produk modern “secara kaffah” dan membuta agar tidak dibilang “kuno” tanpa mempertimbangkan berbagai aspek di atas. Begitu juga sebaliknya. Semua harus berdasarkan pada face value (nilai nyata) dari sebuah produk. Agar santri tidak menjadi korban dari sampah modernitas.[9]
Sumber : http://katalogblog.elhusni.com
Pendidikan Internet Dorong Santri Go Global
Sumber ; www.republika.co.id
Senin, 26 September 2011
Berdakwah dengan Blog
Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Quran Petermas, Gondanglegi Malang, Kuni Inayati mengaku semakin bersemangat untuk belajar internet setelah mengetahui berbagai manfaat di dalamnya. Selain memberi banyak informasi, dia mengatakan bisa membuat media dakwah dengan blog dari internet. "Sebelumnya, saya tidak tertarik dengan blog, tapi setelah tahu bisa juga menjadi media dakwah, akhirnya semangat untuk terus belajar, " tuturnya di sela-sela pelatihan internet Santri Indigo.
Dalam pelatihan selama dua hari 30-31 Mei 2011 di Ponpes Al Hikam Malang, para peserta mendapat materi tentang pembuatan blog yang disampaikan oleh Slamet Riyanto dan Muhammad Afif dari Republika Online. Mereka juga mendapat materi tentang upaya untuk memutihkan Internet yang disampaikan oleh Direktur Zahir Internasional, Muhammad Ismail Thalib. Selain itu, blogger sukses dari Semarang, Muhammad Rijal AR Sutadiredja membagi pengalamannya kepada peserta tentang sukses nge-blog.
Dari materi tersebut, Kuni mengaku lebih yakin bisa berkarya melalui blog yang dibuatnya. Selain itu, dengan berinternet sehat, dia mengatakan bisa lebih mendapatkan manfaat internet secara maksimal. "Jika laman-laman di web tidak bisa diblok dengan sistem piranti, kita sendiri yang membloknya dengan hanya membuka halaman yang berkonten positif, " ungkapnya.
Santri Pondok Pesantren Al Hikam Malang, Muhammad Gufron mengaku dapat memanfaatkan internet bahkan untuk mendapat pahala dengan berdakwah melalui blog. Hal itu dia dapatkan setelah mengetahui bagaimana membatasi efek negatif di internet dalam Pelatihan Santri Indigo. "Kalau bisa menggunakan internet untuk hal positif akan mendapat banyak manfaat, " tandasnya.
Untuk itu, Zulfa mengaku akan mengarahkan penggunaan internet bagi santri ke arah positif. Hal itu terutama dengan membuat blog yang memberi informasi tentang Islam. "Saya ingin mengarahkan para santri agar dapat berinternet secara sehat. Mereka juga nantinya diharapkan bisa berdakwah dengan memanfaatkan blog," papar Zulfa Zuhraida. C01, ed: irwan kelana (Slamet Riyanto)
Tags: Al-Hikam , Berita Utama , Malang